2012/12/20

Doktrinisasi

Doktrin adalah sebuah pandangan yang dikemukakan seseorang atau bisa dikatakan sebuah ajaran. Contoh doktrin tentu saja misalnya "Mengasih dan menerima harus menggunakan tangan kanan, ya." atau "Jangan lupa berdoa, sebelum makan." dan ada juga "Kalau misalnya bicara sama orang tua itu harus sopan" . Biasanya doktrin itu mengakar dan mendarah daging dalam pikiran kita dan akhirnya doktrin itulah yang mempengaruhi sikap kita.
Dan tentu saja contoh terbesar dalam doktrin adalah Agama. Agama adalah ajaran yang mendasari pada keimanan dan biasanya sih agama itu dipelajari semenjak masih kecil atau usia-usia balita .
Masa balita merupakan masa awal dimana doktrin Agama itu tertanam dalam akal dan pikiran sehingga hal itu menjadi mendarah daging dalam otak dan sikap. Contoh doktrin agama waktu kecil yang selalu kita dengar tentu saja adalah "Kamu tau gak, siapa pencipta Papa, Mama, dan Kamu?" dan akhirnya jawaban yang keluar dari orang tua adalah "Tuhanlah yang menciptakan itu semua, Tuhan adalah Mahluk yang Maha Kuasa , Maha itu dan Maha ini dan segala Maha yang ada". 
Kalau kita meninjau sebenarnya jawaban dari orang tua kita itu kurang logis karena kita tercipta karena adanya pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum. Kembali ke topik, nah kemudian si anak diajarin untuk beribadah kepada Tuhannya dan akhirnya menjadi kebiasaan yang mendarah daging.
Ada juga doktrin yang membuat anak merasa takut kalau mendengarnya misalnya mendengar Neraka. Di dalam neraka terdapat siksa yang sangat dahsyat dan mengerikan. 
Kalau kita berpikir logis "Sejahat itukah Tuhan?".Bukankah Tuhan itu adalah seseorang yang Maha Baik, Maha Murah dan Maha Kasih. Dan apabila kita balik bertanya mengenai hal ini mungkin orang tua akan menjawab "Tuhan nanti marah lho. Dan ngasih hukuman ke kamu." . Kalau anak kecil yang mendengar pasti tertegun dan takut sehingga tidak balik bertanya kepada orang tuanya.
Ada juga doktrin yang menyebabkan kita menjadi fanatik misalnya "Hanya Agama X yang benar, lainnya itu salah" . Hal ini menyebabkan seseorang menjadi orang yang fundamental dan fanatik sehingga selalu mengejek agama-agama yang ada di dunia ini . Misalnya si Adi beragama X dan kemudian Si Api beragama Y, mereka mungkin akan saling ejek-ejekan karena setiap agama pasti menganggap agama dan Tuhannyalah yang satu satunya yang benar ,lainnya SALAH.
Saya teringat ketika waktu sekolah minggu dan ketika saya masih SMP. Ketika saya masih sekolah minggu, Guru sekolah minggu saya selalu mengatakan kalau Yesuslah satu satunya Tuhan yang benar. Hal ini membuat diriku terhipnotis, dan menganggap Tuhan yang lain itu tidak ada ataupun palsu. Bahkan Guru sekolah minggu itu mengejek Dewanya orang Hindu dan bangsa Polytheisme lainnya, bahkan Buddha tak luput dari sasaran ejek dan menganggap Buddha sebagai penyembah patung. Padahal Buddha itu bukanlah agama penyembahan dan mereka tidak menyembah siapapun, sehingga Buddha sering disebut agama yang Agnostik, dan hal ini baru kuketahui setelah diriku menginjak masa masa SMA. 
Kalau di SMP sih dulu pernah dikasih tau sama guru Pkn kalau Komunis itu adalah Ateis. Awalnya sih percaya percaya aja dan akhirnya mendarah daging sehingga segala sesuatu yang komunis selalu kuanggap Ateis, PKI misalnya, tapi setelah dipelajari lebih rinci, ternyata Komunis itu hanyalah sistem ekonomi dan parahnya pendiri Partai Komunis Indonesia justru adalah Islam yang taat, Tan Malaka, Semaun dan Darsono. Akupun berpikir dalam hati "Sialan Aku Ditipu lagi". 
Nah yang merasa di doktrin dengan hal yang tidak terbukti mendingan dipelajari lagi deh. Kalau misalnya itu terbukti  salah mendingan ganti statement, kalau misalnya itu terbukti benar,ya bagus. Ya, sekian dari saya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar