2013/01/04

Analogi Kecap, Lauk-Pauk, dan Nasi

Apa yang terjadi bila kita cuman memakan nasi tanpa lauk-pauk sekalipun? Tentu saja rasanya hambar dong. Bila kita makan cuman makai nasi doang mungkin kita akan muntah-muntah. Rasanya gak enak, kurang gereget atau apapun itulah kecuali kalau kita gak makan selama satu bulan hehehehehe.

Jikalau nasi itu nikmat harus disediakan dengan lauk pauk yang akan menambah cita rasa pada nasi itu sendiri. Dan hasilnya bisa kita ketahui sendiri, rasanya nikmat dan membuat kita lega serta pada akhirnya kenyang deh. Walau ada yang nambah lagi ^-^" . 

Nah, kalau kecap? Jikalau kita cuman makan Nasi make Kecap doang itu sama aja menunjukkan kalau kita ini adalah orang miskin harta dan tidak memiliki duit untuk membelikan lauk-pauk. Kalau cuman makan nasi hanya make Kecap gak puas namanya.

Dalam dunia, kita akan melihat banyaknya kecap dijual dengan berbagai merek, tapi cuman satu fungsinya dan bentuknya pun cuman satu yakni cair dan akhirnya meresap pada nasi. Bandingkan dengan Lauk-Pauk yang jumlahnya banyak dan memang ada yang meresap dari dalam nasi itu sendiri, namun ada juga yang tidak meresap, kalau tidak suka seseorang akan membuang Lauk itu dari piring nasinya tersebut. 

Kalau sudah tidak suka kecap maka akan ada orang yang mengganti nasi memakai kecapnya itu dengan hanya sepiring nasi doang tapi mencoba mengisi dengan lauk-pauk sedikit, bukan cuman kecap.(walau ada yang mencampurnya dengan kecap)

Tapi ada juga orang yang mencampur kecap dengan lauk-pauk. Memang nikmat tapi pada dasarnya tidak senikmat tanpa kecap. Misalnya kita mau makan Indomie Kari Ayam, masak mau dicampur ama Kecap? Gak enak dong. Makanya ada juga yang membuang makanan tersebu dan kemudian menggantinya dengan yang baru.

Kecap bisa kita ibaratkan dengan Agama, Lauk-Pauk dengan Sains yang tersebar dalam masyarakat dan Nasi adalah kepribadian kita sendiri. 

Banyak yang bilang Agama tidak bisa dicampurkan dengan Sains , tapi seperti yang saya bilang Kecap bisa juga dicampur dengan Lauk-Pauk contohnya telur dadar justru enak bila dimakan bila dicampur kecap tapi tidak seenak beef stick. Demikian juga dengan Indomie Kari Ayam yang justru makin tidak enak bila dicampur kecap. Agama selalu mengaku dirinya sempurna tapi bila disangkutpautkan dengan Sains, kaum agamawan malah meludahi argumen mereka dengan Iman.

Sains itu logika berbeda dengan agama yang berdasarkan pada Iman. Jikalau Kecap itu sempurna maka Kecap itu harus enak bila dipakai dengan segala jenis makanan. Demikian juga Agama, bila dikatakan sempurna maka Agama haruslah sejalan dengan Sains bukannya bertabrakan dengan Sains . Contoh kecilnya adalah mengenai manusia pertama yakni Adam, hal ini berbenturan dengan teori Evolusi yang menjelaskan asal usul mahluk hidup(baik itu manusia dan tumbuhan). Dalam teori Evolusi tidak ada yang namanya manusia pertama, yang ada hanyalah perubahan struktur dari tubuh mahluk hidup itu sendiri. 

Demikian Entri saya pada hari ini. Jikalau ada yang ingin menambahkan. Silahkan ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar